Posted on
By : supri
Menjadi
wanita memang menyenangkan, apalagi wanita "Muslimah", sebab muslimah
berarti wanita yang telah diseleksi oleh Allah untuk menerima hidayah-Nya dan
menjalankan kehidupan sesuai dengan sunnah Rasul-Nya. Rasulullah sebagai
manusia pilihan Allah, sangat peduli terhadap muslimah. Beliau sangat
menyayangi muslima h sehingga beliau berpesan dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Tidaklah seorang muslim yang mempunyai anak
dua orang perempuan kemudian ia berbuat baik dalam berhubungan dengan keduanya
akan bisa memasukannya ke dalam surga."
Untuk
menjadi muslimah yang disayang oleh Rasulullah SAW hendaknya diperhatikan empat
hal berikut:
1. Faqihah Lidiiniha
Seorang
muslimah hendaknya faqih (paham) terhadap din (agamanya). Selayaknya ia dapat
membaca Al-Qur'an dengan baik dalam arti pas tajwid dan makhorijul hurufnya.
Kemudian dapat membaca hadits dan selalu pula menjadi bacaan hariannya, karena
dengan itu ia memahami keinginan Rasulnya untuk kemudian berusaha menyesuaikan
kehidupannya sesuai dengan cara hidup Rasulullah SAW. Setelah itu ia berusaha
menyesuaikan kehidupannya sesuai dengan cara hidup Rasulullah SAW. Ia juga
harus berusaha memperkaya diri dan wawasannya melalui belajar kepada seorang
guru yang jujur dalam menyampaikan ilmunya, dan berusaha banyak membaca buku
agama lainnya seperti tentang aqidah, akhlaq, fiqh, siroh, fiqh da'wah, Tarikh
Islam, sejarah dunia dan ilmu kontemporer lainnya. Contoh muslimah yang
menguasai ilmu-ilmu ini adalah Aisyah RA.
2. Najihah fi Tarbiyyati Auladiha
Seorang
aktifis muslimah yang telah berkeluarga hendaknya mengupayakan kesuksesan dalam
mendidik anaknya, bahkan bagi bagi seorang aktivis yang belum berkeluargapun
seharusnya mempelajari bagaimana cara mendidik anak dalam Islam, karena ilmu
tersebut fardhu 'ain, sehingga mempelajarinya sama dengan mempelajari wudhu,
sholat, shoum, dan yang lainnya. Sehingga ia tahu betul cara mendidik anak
dalam Islam yang nantinya anak-anak tersebut akan ia persembahkan untuk
kejayaan Islam dan kaum muslimin. Insya Allah kelak ia akan menjadi Ibu yang
sukses seperti Hajar dan Khadijah ra.
3. Muayyidah fi Da'wati Zaujiha
Sebagai
aktifis amal Islami, kepedulian kita bukan hanya kepada masalah eksternal,
mengupayakan pelaksanaan amal Islam terhadap orang lain, akan tetapi kepedulian
terhadap aktifitas keluarga harus lebih diutamakan, misalnya memberikan
motivasi amal Islami kepada anak, pembantu, juga suami. Ia menjadi muslimah
yang senantiasa menjadi motivator kebaikan suaminya, seperti Ummu Sulaim yang
menikah dengan Abu Tholhah dengan mahar syahadat. Namun ketika Abu Tholhah
wafat Rasulullah mensholatkannya sampai sembilan kali takbir, saking sayangnya
Rasulullah kepada beliau karena tidak pernah absent dalam beramal dan berjihad
bersama Rasul. Hal ini ia lakukan karena selalu mendapat motivasi dari Ummu
Sulaim, istrinya.
4. Naafi'ah Fi Tagyiiri Biiatiha
Ia selalu
peduli terhadap lingkungannya, selalu membuka mata dan telinga untuk mengetahui
kondisi lingkungannya, berusaha menjadi anashir tagyiir (unsure perubah) dalam
lingkungannya, selalu mengupayakan lingkungannya menjadi lebih baik. Contohnya
Ummu Syuraik yang selalu mengelilingi pasar bila saat sholat tiba untuk
mengingatkan penghuni pasar agar segera melaksanakan sholat dengan kalimatnya
yang terkenal 'Assholah, Assholah!!!'
Posted By: Supriyanto